Selasa, 28 Mei 2013

Sapi Santa Gertrudis

Santa Gertrudis



Sapi ini persilangan dari sapi jantan Brahman dengan sapi betina Shorthorn, dikembangkan pertama kali di King Ranch Texas AS tahun 1943 dan pada tahun 1973 masuk ke Indonesia. Bobot.jantan rata-rata 900.kg dan bobot betina 725.kg. Badan sapi besar dan padat, Seluruh tubuh dipenuhi bulu pendek dan halus serta berwarna merah kecoklatan, Punggungnya lebar dan dada berdaging tebal, Kepala lebar, dahi agak berlekuk dan mukanya lurus, Gelambir lebar berada di bawah leher dan perut, Sapi jantan berpunuk kecil dan kepalanya bertanduk. Berat sapi jantan mencapai 900 kg sedang betina 725 kg. Dibanding sapi Eropa sapi Santa Gertrudis mempunyai toleransi terhadap panas yang lebih baik dan pakan yang sederhana dan tahan gigitan caplak. 

Aberden Angus

Aberden Angus



Sapi angus (Aberden Angus) berasal dari Inggris dan Skotlandia. Sapi ini tidak memiliki tanduk umur dewasa sapi Angus adalah 2 tahun, hasil karkas tinggi, sebagai penghasil daging dan tidak digunakan untuk menghasilkan susu.
Anak sapi ukurannya kecil sehingga induk tidak banyak mengalami banyak stres pada saat melahirkan pedet. Untuk memperbaiki genetik sapi angus sering di kawin silangkan dengan sapi lain, misalnya sapi Brahman. Hasil persilangan disebut Brangus (Brahman Angus). Contoh gambar sapi Angus jantan tertera pada gambar 11. Di Indonesia sapi angus di perkenalkan pada tahun 1973 dari Selandia Baru di di beberapa tempat di Jawa Tengah. Ciri sapi ini berbulu hitam legam, berukuran agak panjang, keriting dan halus. Tubuhnya kekar padat, rata, panjang dan ototnya kompak. Sapi tidak bertanduk dan kakinya pendek. Berat sapi jantan 900 kg, sedangkan betina 700 kg. persentase karkas 60%, dengan mutu daging sangat baik dan lemak menyebar dengan baik di dalam daging.


Sapi Brangus

Brangus


Sapi Brangus merupakan persilangan sapi betina Brahman dan pejantan Angus. Ciri khasnya adalah warna hitam dengan tanduk kecil. Sifat Brahman yang diwarisi brangus adalah adanya punuk, tahan udara panas, tahan gigitan serangga dan mudah menyesuaikan diri dengan pakan yang mutunya kurang baik. Sedangkan sapi Angus yang diturunkan produktifi tas dagingnya tinggi dan persentase karkasnya tinggi.

Shorthorn

Shorthorn

Sapi ini sama dengan Hereford yaitu dikembangkan di negara Inggris. Bobot sapi jantan 1100 kg dan sapi betina 850 kg. bulunya berbintik merah dan putih. Bentuk tubuh bagus dengan punggung lurus. Pertumbuhan ototnya kompak. Sebagian sapi bertanduk pendek, tetapi kebanyakan tidak bertanduk.

Sapi Hereford

Sapi Hereford

Sapi ini turunan dari sapi Eropa yang dikembangkan di Inggris, berat jantan rata-rata 900 kg dan berat betina 725 kg. Bulunya berwarna merah, kecuali bagian muka, dada, perut bawah dan ekor berwarna putih. Bentuk badan membulat panjang dengan ukuran lambung besar. Sebagaian sapi bertanduk dan lainnya tidak.

Sapi Ongole

 Sapi Ongole
 

Sapi Ongole berasal dari India, tepatnya di kabupaten Guntur, propinsi Andra Pradesh. Sapi ini menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia.
Karakteristik Sapi ongole merupakan jenis ternak berukuran sedang, dengan gelambir yang lebar yang longgar dan menggantung. Badannya panjang sedangkan lehernya pendek. Kepala bagian depan lebar diantara kedua mata.
Bentuk mata elip dengan bola mata dan sekitar mata berwarna hitam. Telingan agak kuat, ukuran 20-25 cm, dan agak menjatuh. Tanduknya pendek dan tumpul, tumbuh kedepan dan kebelakang. Pada pangkal tanduk tebal dan tidak ada retakan. Warna yang populer adalah putih. Sapi jantan pada kepalanya berwarna abu tua, pada leher dan kaki kadang-kadang berwarna hitam. Warna ekor putih, kelopak mata putih dan otot berwarna segar, kuku berwarna cerah dan badan berwarna abu tua.
Sapi ini lambat dewasa, pada umur 4 tahun mencapai dewasa penuh. Bobot sapi 600 kg pada sapi jantan dan 300-400 kg untuk sapi betina. Berat lahir 20-25 kg. persentase karkas 45-58% dengan perbandingan daging tulang 3,23 : 1.

Sapi Brahman

 Sapi Brahman


Brahman merupakan sapi yang berasal dari India, termasuk dalam Bos indicus, yang kemudian diekspor ke seluruh dunia. Jenis yang utama adalah Kankrej (Guzerat), Nelore, Gir,dan Ongole. Sapi Brahman digunakan sebagai penghasil daging. Ciri-ciri sapi Brahman mempunyai punuk besar, tanduk, telinga besar dan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala ke dada. Sapi Brahman selama berabad-abad menerima kondisi kekurangan pakan, serangan serangga, parasit, penyakit dan iklim yang ekstrim.
Di India menjadikan sapi Brahman mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Daya tahan terhadap panas juga lebih baik dari sapi eropa karena memiliki lebih banyak kelenjar keringat, kulit berminyak di seluruh tubuh yang membantu resistensi terhadap parasit. Kharakteristik Sapi Brahman berukuran sedang dengan berat jantan dewasa antara 800 sd 1100 kg, sedang betina 500-700 kg. berat pedet yang baru lahir antara 30-35 kg, dan dapat tumbuh cepat dengan berat sapih kompettif dengan jenis sapi lainnya. Persentase karkas 48,6 s.d 54,2%, dan pertambahan berat harian 0,83-1,5 kg. Sapi Brahman mempunyai sifat pemalu dan cerdas serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang bervariasi. Sapi ini suka menerima perlakuan halus dan dapat menjadi liar jika menerima perlakuan kasar. Sapi Brahman warnanya bervariasi, dari abu-abu muda, merah sampai hitam. Kebanyakan berwarna abu muda dan abu tua. Sapi jantan warnanya lebih tua dari betina dan memeliki warna gelap didaerah leher, bahu dan paha bawah.
Sapi Brahman dapat beradaptasi dengan baik terhadap panas, mereka dapat bertahan dari suhu 8-105 F, tanpa ganguan selera makan dan produksi susu. Sapi Brahman banyak dikawin silangkan dengan sapi eropa dan dikenal dengan Brahman Cross (BX)

Sapi Limousin




Sapi Limousine merupakan keturunan sapi eropa yang berkembang di Perancis. Tingkat pertambahan badan yang cepat perharinya 1,1.kg. Contoh sapi Limousine tertera pada gambar 15. Ukuran tubuhnya besar dan panjang serta dadanya besar dan berdaging tebal. Bulunya berwarna merah mulus. Sorot matanya tajam, kaki tegap dengan warna pada bagian lutut kebawah berwarna terang. Tanduk pada sapi jantan tumbuh keluar dan agak melengkung. Bobot sapi jantan 850 kg dan betina 650 kg.
dengan pola daging yang ekstrim. Sapi yang asli badannya besar dengan tulang iga dangkal, tetapi akhir-akhir ini ukuran sedang lebih disenangi. Sapi jantan beratnya 1000 sd 1400 kg, sedang betina 600-850 kg. masa produktif sapi betina antara 10-12 tahun.
Sapi Simental dikembangkan Indonesia tahun 1985 melalui semen beku yang dikawinkan dengan sapi PO. Anak sapi yang berumur 2 bulan pertumbuhannya pesat sekali. Sapi berumur 23 bulan dapat mencapai bobot 800 kg dan pada umur 2,5 tahun mencapai 1.100 kg. Di Jawa sapi Simental dikawinkan dengan sapi Friesian Holstein, untuk mendapatkan sapi yang performasinya lebih baik. Perkawinannya dilakukan dengan cara IB, dimana semen yang di pilih sudah diketahui jenis kelaminnya. Anak simental yang dikehendaki adalah yang jantan, karena jika betina produksi susunya dan dagingnya kurang baik.

sapi madura





Madura adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki Sapi Ras Murni Indonesia. Sapi ini berkembang pesat di Pulau Madura serta pulau-pulau sekitarnya seperti Pulau Sapudi, yang merupakan pulau yang terkenal dengan bibit-bibit Sapi Madura kualitas unggul.

Ada dua pendapat mengenai asal-usul Sapi Madura. Pendapat pertama, Sapi Madura adalah persilangan antara Bos sondaicus (yang menurunkan ciri-ciri sapi berpunuk) dengan Bos indicus (yang memberikan warna pada bulu). Pendapat kedua disimpulkan oleh Popescu dan Smith (1998), yang menyatakan bahwa Sapi Madura merupakan hasil perkawinan silang antara indukan Bos taurus atau Bos javanicus dengan pejantan Bos indicus. Hal ini ditunjukkan dengan kemiripan Sapi Madura dengan Bos taurus, kecuali pada kromosom Y-nya yang mirip dengan Bos indicus.

Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura adalah sbb: :
Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata.
Paha belakang berwarna putih.
Kaki depan berwarna merah muda.
Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm.
Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran kecil.

Dengan posisinya sebagai ras murni sapi Indonesia, kemurnian dari Sapi Madura memang harus dipertahankan, karena merupakan salah satu kekayaan plasma nutfah Indonesia. Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta jasad renik. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.


Sedangkan untuk Sapi Madura berjenis kelamin betina, selain dijadikan “Sapi Pangorbi”, juga dijadikan “Sapi Phajangan” atau “Sapi Lotrengan” atau juga sebagai “Sapi Sono”. Sampai saat ini “Sapi Sono” masih menjadi bagian dari tradisi petani di sumenep dan Pamekasan. Di daerah Sumenep pemeliharaan “ Sapi Sono” masih dapat ditemukan di daerah Ganding , Batu putih , bluto dan Batang. (Sumber: duniasapi.com)

sapi bali















Sapi Bali adalah pemilik nama latin Bos Sondaicus merupakan  sapi asli Indonesia. Sapi tersebut  hasil penjinakan (domestikasi) dari banteng liar. Para ahli meyakini bahwa penjinakan tersebut telah dilakukan sejak akhir abad ke 19 di Bali sehingga sapi jenis ini dinamakan sapi Bali. Sampai saat ini banteng liar tersebut masih dapat ditemukan di kawasan hutan Ujung Kulon Jawa Barat, Ujung Wetan Jawa Timur terutama di Taman Nasional Baluran, dan Taman Nasional Bali Barat.

Sebagai keturunan banteng, sapi Bali memiliki warna dan bentuk tubuh persis seperti banteng liar. Kaki sapi Bali jantan dan betina berwarna putih dan terdapat telau, yaitu bulu putih di bagian pantat dan bulu hitam di sepanjang punggungnya.

Sebagaimana banteng, sapi Bali tidak berpunuk, badannya montok, dan dadanya dalam. Dibandingkan dengan sapi lain, sapi Bali jantan terkenal lebih agresif. Sapi Bali jantan bertanduk dan berbulu warna hitam kecuali kaki dan pantat. Berat sapi Bali dewasa berkisar 350 hingga 450 kg, dan tinggi badannya 130 sampai 140 cm. Sapi Bali betina juga bertanduk dan berbulu warna merah bata kecuali bagian kaki dan pantat. Dibandingkan dengan sapi Bali jantan, sapi Bali betina relatif lebih kecil dan berat badannya sekitar 250 hingga 350 kg.

Sewaktu lahir sampai usia tertentu baik sapi Bali jantan maupun betina berwarna merah bata. Setelah dewasa kelamin, warna bulu sapi Bali jantan berubah menjadi hitam karena pengaruh hormon testosteron. Karena itu, bila sapi Bali jantan dikebiri, warna bulunya yang hitam akan berubah menjadi merah bata.
Sebagai salah satu ternak penghasil daging sapi Bali mempunyai keunggulan pada tulangnya yang relatif kecil sehingga persentase dagingnya bisa lebih tinggi dibandingkan sapi lainnya. Namun dengan tulang yang kecil tersebut sapi ini sering mengalami "accident" patah tulang saat turun dari truk apabila tidak disediakan fasilitas unloading yang memenuhi syarat.
Sapi Bali Betina dikenal memiliki tingkat fertilitas yang sangat bagus sehingga sangat baik apabila dikembangbiakkan secara intensif karena calving intervalnya yang lebih bagus dibanding sapi lain.